Senin, 14 Januari 2013

Pernah Aku Ragu

Dear Cintawww,

Suatu waktu aku melihat kertas putih ini lusuh tertimpa kebimbangan teramat sangat. Ragu cinta yang menggelanyut dalam pikir panjang lamunku. Sebuah ketidakpastian yang membuatku takut, membuatku luntur dalam semangat cinta yang mencoba berjuang ini.

Cintawww, dalam kala aku lara. Sepertinya cahaya romantika ini redup tak menemukan daya. Hatiku tersesat dalam kegelapan semu, batas pandang rasa terkabut samar. Aku berdiri dalam tanah lapang, selapang sabarmu selapang senyummu yang kemudian hilang seiring bodohnya aku. Mereka saling berteriak, rasa pesimis yang terhidupi oleh kegelisahan-kegelisahan yang ku tanam.

Cintawww, kutulis ketakutan ini dalam sadar.. pernah di masa waktu, aku berpikir aku hanya gubuk reot untuk sang putri. Dimana pondasinya bambu lapuk yang bisa merubuhimu sekehendak waktu, yang atapnya berlubang, membasahimu dikala hujan. Temboknya sulam kardus, yang tak buatmu hangat dalam malam. Dan alasnya tanah krikil, menyakitimu dalam sandar. Aku merasa hanyalah ancaman bagi kasih sayangmu.

Cintawww, ingin kulindungimu dari jubah rubahku. Yang jahat manakala purnama sempurna yang baik disiang untuk menarikmu ke hutan. Cintawww.... aku takut... aku ragu... aku... apakah pantas untukmu.

Lelah aku dalam miskin keberanian...

Yang tak bangkit terdiamkan...

Namun engkau datang sebagai yang sederhana...

Menuntunku walau aku fakir mencinta...

Zain Unyuw Bagimu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar