Sabtu, 06 April 2013

Revolusi Hati (bag 1)

Seluas samudera membentang, dan engkau menyelam ke dasar paling dalam. Tak kan kau temui ikan bandeng yang memang hidupnya di keramba. Namun apakah akan kau sesali perjalananmu mengarungi samudera tersebut?

Tepatnya sabtu malam, seorang teman memberikan pesan singkatnya, mengajakku untuk berbuat kebaikan. Semoga atasnya keberkahan dan kerendahan hati atas apa yang telah dilakukannya di minggu pagi ini, termasuk ajakan kebaikan ini. Selepas berputar menyampaikan perwujudan niatnya, kami menyepakati untuk menikmati pagi dengan berjalan di area bebas mobil di hari minggu, orang-orang menyebutnya CFD.

Lalu lelah mendera, sejenak kami meregangkan sendi, duduk di tepi jalan dan membuat sebuah obrolan. Obrolan yang menginspirasiku untuk menuliskannya secara sederhana diblog ini.

Cukup banyak topik yang kami perbincangkan pagi itu. Dari masalah keyakinan hati, titah Tuhan atas makhluknya, cinta dan takdirnya atau bisa dikatakan jodoh, dan masih banyak hal yang lainnya. Singkatnya, aku enggan menyebut ini obrolan, namun lebih tepat jika disebut "saling menasehati".he3.

Yang pasti dari nasehat yang diberikan saudaraku tersebut, munculah istilah baru untukku, yaitu revolusi hati. Yupz..revolusi hati, karena gejolak yang ada dan nasehat yang diserap kami harapkan mampu mengubah kondisi hati yang masih belum sempurna ini, menjadi hati yang lunak, yang semoga secara mudah cahaya hidayah senantiasa menyinari dan mampu menggerakkan tangan kaki dan seluruh tubuh untuk ringan mengamalkannya.

Ini hanya sekedar awal untuk memperkenalkan tulisan ini, ikan bandeng adalah keinginan kami yang sedari awal ingin belajar fotografi, namun samudera ilmu yang malah kita selami.... bismillah semoga tulisan ini bisa mengingatkan kami atas obrolan tadi pagi... (minggu, 7 April 2013-bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar